Tidak tidur, menunggu umur berubah. Dari 22 menuju 23. Tidak tidur, dan saya sungguh mengantuk. Bertahan meskipun besok pagi kuliah jam 7.30 dengan dosen yang super ‘grao!’.
Saya sudah 23. Sudah tua rupanya. Padahal 6 tahun yang lalu saya masih 17. Meski begitu, jiwa saya masih muda. Masih seperti 6 tahun yang lalu.
Sengaja menanti usia berganti. Berharap-harap saya ingat apa yang saya rasakan 23 tahun yang lalu, saat saya terlahir di bumi ini. Berharap saya mengerti kenapa saya menangis pada saat dilahirkan. Berharap saya ingat janji saya kepada Ilahi.
Tapi sepertinya percuma. Saya tidak ingat.
Yang ada saya menunggu sampai jam 12 malam ini, dengan membaca Eragon-Eldest. Bukannya mendekatkan diri kepada Tuhan, saya malah mendekatkan diri pada dunia, khususnya Internet.
Semoga Tuhan memaafkan saya.
Tapi saya bersyukur. Akhirnya, sampai juga saya diusia 23. Sudah saya lewati 23 tahun di muka bumi ini. Sakit, sehat, susah, senang, sudah pernah saya rasakan. Juga jatuh cinta dan patah hati. Sungguh saya bersyukur. Tidak semua orang merasakan perasaan yang pernah saya rasakan. Paling tidak saya bersyukur atas kebebasan saya selama 23 tahun ini untuk ‘merasakan’. Ini adalah sebuah hadiah, yang tidak semua orang memilikinya.
Alhamdulillah.
Ya, 23 tahun. Dan malam ini saya berdoa :”Semoga Tuhan memberkahi saya dan jalan hidup yang saya pilih. Semoga saya selalu dimudahkan dalam segala urusan. Semoga saya bahagia dan menjadi manusia seutuhnya. Semoga saya sehat selalu, terbebas dari rasa takut dan cemas. Dan semoga Tuhan selalu bersama saya. Amien”.
23.... dan saya ternyata sudah mulai menua.
selamat ulang tahun
BalasHapussemoga tercapai segala keinginan
semoga yang terbaik selalu Allah berikan
otanjoubi omodeto gozaimasu (moga2 g salah nulis). best wishes for you.
BalasHapus